Minggu, 16 Juni 2013

7.000 Buruh Mogok Kerja, Kawasan Industri Pulogadung Lumpuh

7.000 Buruh Mogok Kerja, Kawasan Industri Pulogadung Lumpuh

7.000 Buruh Mogok Kerja, Kawasan Industri Pulogadung Lumpuh

       Jakarta : Sebanyak 7.000 buruh di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur, melakukan aksi mogok kerja untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Rencananya 7.000 buruh di Pulogadung mogok kerja, kami mau melumpuhkan kawasan Pulogadung," kata koordinator aksi dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Darius saat berbincang dengan
Menurut Darius, aksi tersebut berlangsung sejak pukul 05.00 WIB dan telah menimbulkan kemacetan di kawasan tersebut.

"Rencananya aksi ini akan berlangsung 24 jam selama seminggu," ungkap dia.

Menurut Darius, aksi itu dilakukan karena kenaikan harga BBM diyakini akan memberatkan buruh. Kenaikan harga BBM Rp 2.000 akan mengakibatkan daya beli buruh turun 30% sehingga kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun lalu sebesar 30% menjadi sia-sia.

"Ketika BBM naik, biaya hidup buruh naik akibat naiknya transportasi, sewa rumah dan biaya makan," ujar dia.

Selain menolak kenaikan harga BBM, dalam aksi tersebut para buruh juga menuntut 241 buruh di PT Inti Polimetal agar dipekerjakan kembali.

"Mereka dipecat karena menuntut hak mereka," papar Darius.

Selain di Pulogadung, sekitar 3.000 buruh juga bakal berunjuk rasa di depan Gedung DPR mulai pukul 10.00 WIB.

Tak hanya di Jakarta, aksi unjuk rasa tersebut akan dilaksanakan secara serentak di sejumlah kota di Indonesia seperti Serang, Cilegon, Purwakarta, Karawang, Cimahi, Subang, Bandung, Sukabumi, semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Malang, Aceh, Batam, Bintan, Karimun, Medan, Deli, Lampung, Jambi, Makassar, Manado, Gorontalo, Samarinda, dan Papua.

Sekadar informasi, pemerintah memastikan akan menaikkan harga BBM subsidi jenis premium dan solar pada pekan ini. Rencananya harga premium akan naik Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter. Saat ini kedua jenis BBM tersebut dijual dengan harga Rp 4.500 per liter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar