Rabu, 16 Oktober 2013

Restoran Tersunyi di Dunia (Anti Brisik)

Restoran Tersunyi di Dunia (Anti Brisik)


Apakah Anda ingat bagaimana Anda selalu harus tenang di meja makan, tetapi tidak pernah mengerti mengapa harus melakukannya? Mungkin alasannya karena orang dewasa ingin ketenangan dari anak-anak mereka yang seharian selalu berisik.

Jika tak bisa mendapatkan ketenangan itu di rumah, mungkin Anda bisa mengunjungi restoran Eat di Greenpoint, Brooklyn, New York, AS. Di restoran tersebut, Anda akan mendapatkan suasana makan yang benar-benar tenang.

Nicholas Nauman, Chef sekaligus kurator yang menggagas konsep restoran itu, mengatakan awalnya terinspirasi dari perjalanan ke India. Di sana, ia kagum dengan para biarawan Buddha, yang setelah sarapan pagi pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Ia pun mencoba mengaplikasikannya ke dunia bisnis melalui konsep restoran sunyi itu. Dalam persaingan pasar bisnis, konsep unik untuk menarik perhatian pelanggan biasanya berhasil. Seperti konsep restoran gelap gulita, yang pernah terpikirkan olehnya.

"Ini hanya cara menikmati makanan dengan cara yang mungkin tak pernah bisa Anda miliki sebelumnya," kata Nicholas.

Dengan konsep ini, dia berharap untuk mengkonfigurasi ulang hubungan antara ruangan dan makanan dengan memaksa pelanggan untuk fokus pada piring makanannya. Bukan pada gangguan yang terjadi ketika duduk di meja makan.

Restoran Eat telah mengadakan 2 kali acara bulanan yang untuk benar-benar memiliki makan yang baik. Berdasarkan pengalaman pertama Nicholas saat menjajal restorannya, ia mengaku tidak tahu apa yang dikatakan orang-orang, apakah merasa aneh atau tak ingin membayar karena merasa tak terpuaskan.

"Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang diharapkan dari konsep ini, tetapi Nicholas berpikir positif untuk segala sesuatunya dan berjalan dengan baik," ujar Nicholas.



Restoran Tersunyi di Dunia (Anti Brisik)

Ketika menikmati makanan di Restoran Eat, para pelanggan tidak diperkenankan memecah keheningan. Bahkan seseorang harus meninggalkan ruangan ketika ia bersin. Mereka diberitahu untuk menyelesaikan makanannya di luar jika tak bisa menghormati larangan berbicara,.

Selain itu, beberapa pelanggan menemukan cara-cara kreatif berkomunikasi seperti menggunakan ekspresi wajah. "Ini seperti meditasi. Keheningan berbicara untuk dirinya sendiri," kata Jordon Colon, pemilik Eat.

Pemimpin Redaksi Epicurious.com Tanya Wenman Steel yang telah mencicipi keheningan Restoran Eat itu pun turut membeberkan pengalamannya. "Sebagai seorang ibu dari dua anak laki-laki 15 tahun, situasi tenang restoran itu seperti mimpi," ujarnya. Tapi sebagai seseorang yang mengeluarkan uang, sambungnya, Tanya merasa seperti terlibat dalam film bisu. Sangat sulit. Meskipun demikian, orang lain terlihat benar-benar menikmati pengalaman makan di Eat. Dan staf di Eat juga berencana akan melakukan acara sunyi itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar