Sabtu, 07 September 2013

Cerita Dewasa || ML Sama Sang Mantan


Aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia kurang lebih 30 tahun.

Pernikahan kami telah berjalan kurang lebih 7 tahun dan mempunyai
seorang anak yang sudah sekolah di playgroup. Suamiku adalah seorang
pekerja di perusahaan swasta, karena kesibukan pekerjaannya dia biasa
pergi pagi dan pulang malam. Walau begitu hubungan kami berjalan dengan
baik.




Kami biasa terbuka dalam berbagai hal, termasuk masalah sex. Sayangnya
karena pekerjaannya, staminanya di ranjang kurang bisa memuaskan
keinginanku. Aku inginnya berhubungan sex tiap hari, sementara suamiku
paling sanggup tiga hari sekali. Itupun setelah ejakulasi, dia tidak
sanggup untuk menambah ronde. Satu hal yang dia suka bilang adalah
keinginannya untuk melihatku berhubungan sex dengan laki-laki lain. Dan
bahkan dia bilang kalau dia enggak perlu melihat langsung, asal setiap
aku sudah berhubungan sex dengan laki-laki lain aku harus menceritakan
detailnya dan dilakukan dengan sepengetahuan suamiku. Syarat lainnya
adalah, bahwa aku menyukai laki-laki tsb, ganteng dan yang penting aku
bisa menikmati hubungan sex-ku dengan laki-laki tersebut.


Perlu aku ceritakan, bahwa sebelum menikah dengan suamiku sekarang ini,
aku hanya pernah mempunyai pacar sekali. Itupun kami hanya sebatas
berpacaran, jangankan berhubungan sex, bahkan berciuman pun belum
pernah. Meskipun pernah pacarku dulu itu memintaku untuk menciumku namun
dengan halus aku menolaknya. Jadi bagiku suamiku adalah laki-laki
pertama yang berhubungan sex denganku. Awalnya keinginan suamiku ini
cuma sekedar ‘pillow-talk’ atau fantasi ketika kami melakukan pemanasan
sebelum melakukan hubungan sex dengan suamiku. Sampai pada suatu hari.


Awalnya suatu pagi, seperti biasa setelah suamiku pergi ke kantor
sekaligus mengantarku anakku pergi ke playgroup, aku pergi mandi. Karena
biasanya pagi hari sebelum suami dan anakku pergi, aku menyelesaikan
pekerjaan rutin rumah tangga dan menyiapkan sarapan. Ketika baru saja
aku selesai mandi, dan masih mengenakan kimono handuk, tiba-tiba bel
berbunyi. Dalam keadaan tubuh telanjang dan hanya ditutupi kimono, aku
pergi untuk membuka pintu. Betapa kagetnya aku, ketika ternyata yang
datang adalah Pram, mantan pacarku dulu.


Dalam keadaan gugup, bercampur senang aku tidak mampu berkata kecuali
mempersilakan dia masuk dan lalu mengunci pintu. Aku bahkan lupa kalau
aku cuma pake kimono. Tampangnya masih seperti dulu, kecuali bahwa kini
dia tampak sedikit lebih gemuk dan lebih dewasa. Meski aku akui bahwa
aku sangat menyayangi suamiku, kadang-kadang aku masih suka merindukan
mantan pacarku ini. Dalam keadaan masih gugup, tiba-tiba Pram
menggenggam tanganku dan bertanya tentang kabarku, aku hanya bisa
menjawab lirih. Namun aku tidak bisa menyembunyikan binar mataku,
melepas rinduku padanya. Tiba-tiba dia mendaratkan ciumannya ke pipiku
dengan lembut, dia bilang dia sangat merindukanku. Sambil kemudian
tangannya memelukku, dia bilang kalau dia tunggu dari pagi diatas
mobilnya, dan begitu tahu kalau suamiku sudah pergi dia lalu pergi
memencet bel rumahku.


Dalam pelukannya yang makin erat dia bilang, aku ingin menciummu.
Sesuatu yang dari dulu ingin dia lakukan namun belum terlaksana. Dalam
keadaan seperti itu aku hanya bisa memejamkan mataku dan bersiap
menerima ciumannya. Lalu kurasakan bibir Pram dengan kumis tipisnya
mulai menyentuh bibirku, dan aku lalu menyambut ciumannya dengan membuka
mulutku. Masih dalam keadaan mata terpejam lidah Pram mulai menjelajahi
mulutku dan aku membalasnya dengan penuh gairah kerinduan. Lalu perlahan
kurasakan tangannya yang tadi mendekapku mulai mengelus bagian pantatku
dari luar kimono.


Awalnya cuma remasan ringan namun kemudian dia mulai meremas dengan
penuh berahi. Mendapat perlakuan demikian, nafasku makin tersengal dan
ciumanku makin hot. Lalu tangan Pram mulai menelusup ke balik kimonoku
dan meremas pantatku dengan mesranya. Aku makin terhanyut, dan sangat
menikmati permainannya ketika akhirnya bibirnya mulai menjelajahi
leherku lalu kemudian turun ke arah payudaraku. Perlahan tangan Pram
mulai membuka kimonoku sampai akhirnya kimonoku terjatuh di lantai dan
aku kini telanjang bulat. Ya, baru pertama kalinya kini tubuh
telanjangku disaksikan oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun
birahiku sudah makin meninggi, sehingga tanganku pun mulai membuka
kemeja Pram dan kuusap dadanya dan kadang kuelus puting Pram. Bibir Pram
kini mulai mengisap payudaraku bergantian dan jari tangannya mulai
memainkan vaginaku.


Aku kini sudah benar-benar enggak tahan dan meminta dia untuk memasukkan
penisnya ke vaginaku yang kini sudah sangat basah. Lalu dia menggendong
tubuh telanjangku ke kamar tidur, dimana aku biasa tidur dengan suamiku.
Setelah meletakanku di ranjang Pram lalu membuka celananya sehingga kini
dia pun telanjang. Aku agak sedikit kaget, ternya ukuran penis Pram
lebih besar dari ukuran suamiku. Meskipun badannya lebih kecil dari
suamiku. Pram lalu menghampiriku mencium bibirku lagi dan perlahan
mencium seluruh badanku sampai akhirnya bibirnya mulai menyentuh vaginaku.


Betapa lembutnya, lidahnya mulai menjilati klitorisku dan terkadang
dimasukannya ke lubang vaginaku. Vaginaku makin basah, tanganku pun
mulai meraih penisnya, yang ternyata benar benar lebih besar dari milik
suamiku. Sampai aku tidak tahan lagi dan memohon Pram untuk segera
memasukkan penisnya ke vaginaku. Setelah membasahi kepala penisnya, Pram
mulai mengarahkan penisnya ke arah vaginaku yang kini benar benar
menginginkan untuk dimasuki penisnya yang besar itu. Agak susah awalnya,
namun secara perlahan dan lembut penisnya kini masuk seluruhnya di
vaginaku. Tak dapat kugambarkan betapa kini aku sangat terhanyut,
vaginaku terasa penuh oleh penisnya dan gairah yang didorong
kerinduanku. Sehingga tak lama aku merasakan orgasmeku makin dekat dan
aku meminta Pram untuk menggerakkan penisnya dengan cepat. Sampai
kemudian aku benar benar mencapai puncak dan memeluknya dengan erat.
Melepaskan segala rindu dan hasrat.


Setelah orgasmeku mulai menurun Pram masih memelukku dengan erat, lalu
mulai menggerakkan penisnya lagi dengan perlahan. Kira-kira lima belas
menit berlalu namun ternyata Pram masih belum ejakulasi. Padahal
biasanya suamiku paling tahan sekitar lima menitan. Lalu kemudian Pram
membalikkan badanku, sehingga kini aku yang di atas dan dia di bawah.
Aku lalu mengambil inisiatif dengan setengah berjongkok dan menggerakkan
pantatku merasakan penisnya keluar masuk di vaginaku. Aku hampir
mencapai orgasmeku yang kedua ketika tiba-tiba Pram bilang kalau dia
hampir ejakulasi, dia lalu tanya apakah dia harus ejakulasi di luar, aku
bilang di dalam saja karena toh aku sudah pasang KB. Lalu kemudian dia
benar benar berejakulasi. Kurasakan spermanya menyemprot dengan keras.
Sampai 5 kali dia menyemprotkan spermanya yang hangat di vaginaku lalu
akhirnya diapun terkulai lemas. Aku hanya bisa memeluknya, merasakan
kehangatan spermanya dan menikmati sisa sisa kekerasan penisnya yang
mulai mengecil di vaginaku.


Tiba tiba aku dengar pintu garasi terbuka. Lalu cepat kusambar kimonoku.
Aku pikir pasti suamiku yang datang, karena biasanya dia masuk melalui
pintu garasi. Ternyata benar, suamiku yang datang. Dalam keadaan rambut
acak-acakan dan sperma Pram yang menetes sampai ke pahaku, aku tanya
kenapa dia pulang. Rupanya dia ketinggalan agenda kerjanya dan bermaksud
mengambil kedalam. Tapi aku larang, dia bilang kenapa, lalu aku
ceritakan singkat kalau di dalam ada Pram. Terus dia tanya kenapa
rambutku acak-acakan, dipikirnya aku belum mandi.


Tadinya aku takut untuk berterus terang sampai kemudian dia bilang
apakah aku baru making love sama Pram. Aku jawab ya, ternyata mendengar
itu, suamiku jadi sangat terangsang. Lalu dia bilang boleh dia lihat.
Lalu kubuka kimonoku, tampak vaginaku yang memerah dan sperma Pram yang
masih menetes dari vaginaku. Lalu tanpa banyak bicara suamiku jongkok di
hadapanku yang masih berdiri dan mulai menjilati cairan sperma yang
menetes di pahaku, lalu jilatannya mulai beralih ke vaginaku dan
menjilati sperma Pram sampai bersih. Setelah itu dia memintaku
menungging, lalu suamiku menurunkan celananya sampai di mata kaki dan
mulai memasukkan penisnya ke vaginaku yang masih dipenuhi sisa sperma Pram.


Vaginaku kini terasa longgar, karena baru dimasuki penis yang lebih
besar dan masih penuh sisa sperma, namun tampaknya suamiku sudah sangat
bernafsu, mungkin karena fantasinya kini jadi nyata. Sehingga tak lama
dia pun langsung berejakulasi, menyebabkan vaginaku kini terisi oleh
sperma dari dua laki-laki yang berbeda. Lalu dia kembali mengancingkan
celananya, dan bilang untuk ambilkan agendanya. Lalu dia bilang kalau
dia lagi buru-buru karena mau ada rapat di kantornya. Setelah suamiku
pergi, aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan vaginaku. Ketika aku
kembali ke kamar, Pram bertanya siapa yang datang, lalu kujawab tadi
orang yang minta iuran bulanan RT. Lalu aku hampiri Pram, lalu kukulum
penisnya yang masih kecil. Perlahan penisnya mulai menegang kembali dan
kamipun kembali making love sampai aku mengalami dua kali orgasme dan
dia menumpahkan kembali spermanya di vaginaku.


Baik Pram maupun aku sangat terkesan dengan apa yang baru kami lakukan.
Menjadi sangat istimewa karena baru saat inilah aku merasakan memekku
dimasuki kontol selain milik suamiku dan sekaligus orang yang mengisinya
adalah seseorang yang pernah punya kesan khusus di hatiku. Dengan berat
hati aku bilang kalau sekarang dia harus pergi karena aku harus
menjemput anakku. Sebelum pergi, Pram meninggalkan nomor handphone dan
memintaku untuk menghubunginya setiap saat aku membutuhkannya. Aku
kemudian mengantarnya sampai ke pintu depan dan dia meninggalkanku
dengan ciuman lembut di pipi.


Malamnya ketika suamiku pulang, dan anakku sudah tidur suamiku minta aku
menceritakan tentang apa yang aku lakukan dengan Pram tadi siang. Sambil
berbaring berdua aku mulai bercerita. Sambil seksama mendengarkan
tangannya menelusup ke balik rokku dan langsung menuju ke memekku (aku
tidak pakai celana dalam). Lalu di bilang, wah memeknya masih bengkak
nih. Lalu jarinya mulai mengusap itilku. Sambil terus bercerita aku usap
puting susu suamiku sehingga suamiku makin terangsang mendengar
ceritaku. Dia jadi tidak sabar dan membuka celananya lalu memasukkan
kontolnya ke memekku.


Aku baru mulai menikmati gerakan kontolnya di memekku ketika tiba-tiba
suamiku bilang kalau dia sudah mau ejakulasi. Aku bilang tahan dulu
karena aku masih belum mau orgasme, namun apa daya suamiku tak mampu
menahan dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya di dalam memekku. Tak
lama kontolnya mulai layu dan kemudian dia tertidur kecapean. Aku kini
dalam posisi “menggantung” karena aku belum orgasme. Kemudian kucoba
untuk melanjutkan dengan jalan memainkan jariku di memekku. Entah
mengapa meskipun suamiku ada di sisiku, saat bermastrubasi yang justru
aku bayangkan seolah-olah Pram yang kini sedang menyetubuhiku. Sambil
membayangkan kejadian tadi siang aku terus memainkan memekku sampai
kemudian aku orgasme. Namun kuakui rasanya tidak sehebat dengan apa yang
aku rasakan tadi siang.


Besoknya perasaan menggantung itu masih ada. Dan seperti rutinitas
biasa, setelah suami dan anakku pergi, aku kembali sendiri di rumah.
Tiba-tiba keinginan untuk mengulangi apa yang kulakukan kemarin dengan
Pram muncul dengan kuat. Aku hubungi nomor HP-nya dan menanyakan apakah
ia bisa datang sekarang. Sayangnya dia bilang tidak bisa, karena ada
yang harus dia kerjakan pagi ini. Lalu aku tanya gimana kalau malam. Dia
balik tanya bagaimana dengan suamiku. Aku bilang kalau suamiku
sebernarnya tahu apa yang kita lakukan kemarin dan dia menyetujuinya.
Jadi aku pikir malam ini pun tidak apa-apa kalau dia datang. Tapi dia
jawab dia masih merasa sungkan untuk ketemu dengan suamiku.


Akhirnya aku usulkan gimana kalau kita keluar sekalian makan malam, tapi
aku mau bilang suamiku dulu. Dia bilang setuju karena malam ini dia
punya banyak waktu. Katanya hari ini adalah hari terakhir dia berada di
kotaku untuk pekerjaannya sebelum besok di kembali ke kotanya. Aku
kemudian menelepon suamiku dan menceritakan rencanaku, suamiku bilang
oke. Aku begitu bersemangat dan ingin mempersiapkan sesuatunya dengan
baik. Aku lalu pergi ke kamar mandi, mencukur bulu memekku dan memakai
lulur wangi sehingga nanti malam Pram benar-benar terkesan dengan
penampilanku.


Malam hari jam delapan suamiku pulang. Anakku sudah tertidur setengah
jam yang lalu karena siangnya dia bermain sehingga tidak tidur siang.
Suamiku mendapatiku sudah berdandan rapi dan wangi. Dia kemudian ajak
aku makan malam, namun aku bilang kalau aku mau makan malam diluar
dengan Pram. Akhirnya dia makan malam sendiri. Aku lalu telepon Pram
untuk datang menjemputku. Sebelum Pram datang suamiku memeluk dan
menciumku, tangannya lalu merambah memekku, dia merasakan memekku yang
licin karena pagi tadi baru dicukur. Sambil tersenyum dia bilang, wah
persiapannya hebat sekali, katanya lagi dia jamin Pram pasti tidak akan
merasa cukup menyetubuhiku cuma sekali. Sebelum aku pergi dengan Pram
suamiku penasaran ingin menjilat memekku yang licin, lalu dia
menyingkapkan rokku, membuka celana dalamku dan mulai menjilati memekku.
Aku sedang menikmati jilatan lidahnya di memekku ketika kudengar suara
klakson di depan. Kulihat melalui jendela, ternyata Pram yang datang.
Lantas aku pamit sama suamiku, suamiku bilang celana dalamnya enggak
usah dipake toh aku tidak akan membutuhkannya. Aku cuma tersipu
mendengar ucapannya.


Aku keluar dan langsung menuju Pram yang masih dimobilnya. Sampai di
dalam mobil Pram menyambutku dengan ciuman kecil di pipiku. Lalu dia
tanya sekarang mau kemana. Aku cuma bilang terserah dia. Lantas Pram
mengarahkan mobilnya ke sebuah restoran. Turun dari mobil, Pram memeluk
pinggangku sambil berjalan menuju restoran, serasa masa berpacaran kami
dulu. Makan malam berlangsung dengan romantis, diselilngi dengan saling
bercerita tentang masa kami berpacaran dulu. Dia bilang dia sangat
berbahagia karena kini telah merasakan apa yang dulu sangat ingin
rasakan namun belum pernah terlaksana. Dia menambahkan kalau sampai
sekarang dia masih belum menikah. Dia bilang meskipun kini dia sudah
punya tunangan, dia masih sering mengingatku dan karenanya benar-benar
menikmati kebersamaan ini.


Selesai makan malam, Pram mengarahkan mobilnya ke luar kota. Menjelang
di luar kota, di daerah yang sejuk kami lalu berbelok memasuki sebuah
motel. Sebuah motel yang cukup luas dan asri. Mobil langsung menuju
garasi yang terletak persis di bawah kamar motel. Seorang pelayan
membukakan pintu garasi dan langsung menyodorkan formulir check-in.
Setelah menandatangani formulir serta membayar tagihan awal, si pelayan
kemudian menutup pintu garasi. Pram lalu mengajakku menaiki tangga
menuju kamar motel di atas.


Kamar motel itu cukup luas, ada sebuah ranjang ukuran kingbed,
seperangkat sofa dan TV set, serta kamar mandi yang dilengkapi bathtub.
Pram rupanya sudah tidak sabar lagi, tanpa berkata dia langsung
menarikku dan mencium bibirku dengan penuh gairah. Kusambut ciumannya
dengan penuh gairah pula. Sambil menciumku tangan Pram dengan
semangatnya meremas susuku. Aku kemudian membuka celana yang dia kenakan
dan tak sabar aku dorong Pram ke arah ranjang. Dalam keadaan Pram yang
terlentang kumasukkan kontol Pram ke mulutku dan mulai mengulumnya
dengan semangat. Kumainkan kontolnya yang besar itu keluar masuk
mulutku. Pram hanya bisa memejamkan matanya menikmati hisapanku. Tak
lama Pram bilang kalau dia ingin menjilati memekku. Pram lantas mencopot
seluruh pakaianku dan pakaiannya sendiri, sampai kami berdua kini
telanjang bulat. Lalu dia kembali berbaring dan memintaku meletakkan
pantatku di atas mukanya.


Maka dengan posisi 69 aku kembali mengulum kontol Pram sementara dia
menjilat memek dan itilku. Kira kira setengah jam kami dalam posisi itu
ketika kurasakan orgasmeku telah mendekat, sampai kemudian aku mencapai
orgasme. Dengan mulut masih mengisap kontol Pram, kutekankan memekku
dengan kuat ke muka Pram. Dia sendiri dengan kuat mengisap itilku sampai
aku benar benar melayang. Beberapa saat setelah orgasmeku memudar, Pram
lalu membaringkanku di ranjang, mulutnya kini mengisap puting susuku
bergantian. Setelah puas mengisap dan mengulum susuku, kemudian dia naik
ke atasku dan mengarahkan kontolnya di memekku. Dengan lembut dia
mengusapkan kepala kontolnya di memekku. Memekku kini sudah sangat basah
dan menginginkan kontolnya untuk segera dimasukkan ke memekku. Perlahan
Pram menekan kontolnya ke lubang memekku. Meski memekku sudah basah,
Pram agak kesulitan untuk memasukkan kontolnya. Dengan jariku, kubuka
bibir memekku lebar-lebar, sampai kemudian seluruh kontolnya masuk di
memekku. Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku.

Setelah kira-kira 10 menit Pram mengentotku, tiba tiba aku merasakan
kalau aku ingin pipis. Aku bilang kalau aku mau pipis dulu, Pram
mencabut kontolnya dan lalu menuntunku ke kamar mandi. Di kamar mandi,
Pram minta aku kencing sambil berdiri, lalu mulutnya kembali menjilati
memekku. Dorongan untuk pipis sudah sangat mendesak dan aku sudah tidak
tahan lagi. Dan air kencingku kini menyembur dengan deras. Tapi Pram
malah terus menjilati memekku sehingga air kencingku mengenai wajahnya
bertubi-tubi. Setelah selesai, Pram menyalakan shower dan mengajakku
mandi bareng. Tangannya membalurkan sabun ke seluruh tubuhku, dan ketika
giliranku menyabuninya ketika sampai di bagian kontolnya kukocok
kontolnya sampai sambil tertawa dia bilang “sudah nanti aku keburu
nyampe di luar”. Sambil terus bercanda Pram bilang sini aku sabuni
bagian dalam memekku. Aku bilang gimana caranya? Lalu dia memintaku
sedikit menungging, sambil masih berdiri dan kontolnya penuh sabun, dia
lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Dia bilang begini caranya
menyabuni bagian dalam memekmu.


Lantas, dia mengisi bathtub lalu mengajak untuk meneruskan permainan
cinta kami di bathtub. Pram lalu berbaring dan minta aku memasukkan
kontolnya dengan posisiku di atas. Aku menggerakkan pantatku naik turun
sampai air di bathtub bergelombang karena gerakan kami. Setelah kurang
lebih setengah jam Pram lalu memintaku menungging di bathtub dan
memasukkan kontolnya dari belakang. Dengan gerakan yang makin lama makin
cepat aku kemudian mencapai orgasmeku yang kedua yang tak lama kemudian
Pram pun mencapai ejakulasi. Pram menyemprotkan spermanya yang hangat di
memekku.


Setelah mengeringkan badan, lalu kami berdua pergi ke ranjang dan sambil
saling berpelukan kami tertidur bagaikan sepasang pengantin baru. Ketika
terbangun kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Pram lalu
kubangunkan karena aku harus pulang. Namun dia bilang dia masih mau
menyetubuhiku sekali lagi sebelum pulang. Lalu dengan romantis Pram
kembali mencumbuku untuk kemudian memasukkan kontolnya kembali di
memekku. Akhirnya kami berdua mencapai orgasme, aku sengaja tidak
membersihkan memekku karena aku tahu suamiku suka melihat memekku masih
basah oleh sperma laki-laki lain yang baru bersetubuh denganku.


Kami sampai di rumah pukul setengah lima. Dan Pram meninggalkanku di
pintu depan. Dia bilang dia akan mengusahakan untuk datang ke kotaku
sesering mungkin. Ketika aku masuk kudapati suamiku masih lelap
tertidur. Perlahan aku naik ke ranjang dan kudekatkan memekku di muka
suamiku. Dari memekku, sperma Pram menetes keluar membasahi wajah
suamiku, suamiku terbangun dan tersenyum melihatku. Lalu tanpa banyak
omong dia langsung menjilati memekku yang sangat basah oleh sperma Pram.
Setelah bersih, aku lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Sambil
bercinta, suamiku minta aku menceritakan kejadian tadi malam. Suamiku
bilang gimana kalau kapan-kapan ajak Pram untuk bermain bertiga. Aku
bilang nanti aku coba hubungi dia. Akhirnya suamiku pun kembali mencapai
ejakulasinya dan menambah sperma di dalam memekku dengan miliknya,
tercampur dengan sperma Pram.

Atas permintaan suamiku aku menghubungi Pram melalui telepon,
mengundangnya untuk datang ke rumah kami. Awalnya Pram agak segan untuk
bertemu suamiku, namun aku berusaha meyakinkan bahwa suamiku sudah
mengetahui semua yang kita lakukan dan dia malah menyetujuinya.
Kutambahkan bahwa dengan demikian maka kesempatan kita untuk bertemu
semakin besar karena bisa dilakukan kapan saja jika waktu dan kesempatan
memungkinkan. Akhirnya Pram setuju dan akan meneleponku terlebih dahulu
sebelum datang.


Selang beberapa minggu kemudian barulah aku menerima telepon dari Pram
mengabarkan bahwa dia akan datang pada akhir minggu ini, bertepatan
dengan long weekend (hari libur nasional yang berdempetan dengan hari
minggu). Saat itu juga aku langsung menelepon suamiku yang masih di
kantor tentang rencana Pram yang akan datang berkunjung. Suamiku lantas
mengusulkan bagaimana jika kita sekalian berlibur keluar kota bersama,
mumpung long weekend. Aku bilang aku sih setuju saja, asalkan Pram juga
setuju. Suamiku bilang kalau dia akan booking kamar dari sekarang,
soalnya kalau tidak, susah dapat hotel di saat long weekend.


Akhirnya, hari Sabtu yang ditunggu tiba. Pram datang sekitar jam 11
siang. Saat itu anakku masih di sekolahnya dan baru akan pulang sekitar
jam 12-an, sementara suamiku masih di kantor. Aku langsung menyambut
Pram dengan pelukan kangen dan Pram balas memelukku, lalu lantas mencium
bibirku. Namun meskipun hasratku begitu menggebu untuk segera making
love dengan Pram, aku harus menahan diri karena sebentar lagi anakku
segera datang. Pram lalu kemudian pamit untuk pergi ke kamar mandi untuk
membersihkan badannya selepas perjalanan jauh dari kotanya.


Aku sendiri kemudian menyiapkan makan siang untuk Pram dan keluargaku.
Sekitar jam 12 anakku sampai di rumah. Aku lalu perkenalkan Pram sebagai
teman ayahnya. Pram cepat akrab dengan anakku. Setengah jam kemudian
suamiku datang dari kantor dan aku langsung mengajaknya ketemu Pram.
Sebenarnya suamiku sempat mengenal Pram, itu dulu ketika aku masih
pacaran sama Pram aku sebenarnya sudah mengenal suamiku sekarang ini,
tapi saat itu hanya sebatas teman. Dan dalam satu kesempatan aku sempat
mengenalkan Pram sebagai pacarku kepada suamiku. Tapi saat itu mereka
hanya saling bertegur sapa dan tidak berkenalan lebih jauh.


Suamiku lantas menyapa Pram, yang kelihatan agak canggung. Namun
kemudian aku mengajak mereka untuk bersama makan siang. Di meja makan
suamiku aktif memulai pembicaraan, namun umumnya yang dibahas sekitar
masalah bisnis dan politik secara umum. Setelah makan selesai, terlihat
kekakuan sudah mulai mencair. Sementara aku membereskan meja makan,
mereka berdua lalu melanjutkan obrolan mereka sambil merokok di beranda
rumah. Kelihatannya mereka berdua sudah mulai akrab, kerena sesekali
tawa lepas mereka terdengar. Belakangan aku tahu bahwa mereka
membicarakan aku, tentang betapa hot-nya aku di ranjang.


Selepas pukul tujuh malam setelah kami selesai berkemas, kami berempat
(termasuk anakku) dengan menggunakan sebuah mobil kijang pergi menuju ke
sebuah tempat di luar kota, ke hotel yang telah kami book sebelumnya.
Sengaja kami memilih waktu agak malam untuk menghindari macet yang
biasanya terjadi di sore hari. Suamiku yang menyetir mobil, dan Pram di
kursi depan. Aku dan anakku duduk di jok tengah. Setelah satu jam
perjalanan anakku mulai tertidur mungkin karena siangnya dia tidak tidur
maka dengan cepat ia terlelap.


Sementara itu obrolan diantara kami sudah mulai terhenti, mungkin karena
kehabisan topik. Suamiku dengan penuh konsentrasi mengemudikan
kendaraannya, dan Pram menatap lurus ke arah depan. Sementara itu aku
mulai merasakan memekku gatal, karena menahan hasrat dari siang. Aku
lalu berinisiatif mengulurkan tanganku ke depan dan memeluk Pram dari
belakang. Pram awalnya merasa enggak enak dan melihat ke arah suamiku,
seolah minta persetujuan. Suamiku tersenyum dan memberikan isyarat bahwa
dia setuju. Pram lalu sedikit merebahkan kursinya dan aku lantas mencium
bibirnya dari arah belakang. Dengan kepala tersandar aku mulai melumat
bibir Pram dan dibalas Pram dengan mengulum lidahku.


Kedua tanganku menelusup ke balik kemeja Pram dan mulai mengusap kedua
putingnya. Sementara itu Pram lantas melingkarkan kedua tangannya
kebelakang dan meremas pantatku dengan erat. Tak lama tangan Pram
menelusup ke balik rok dan mengelus pahaku dengan lembut. Perlahan
tangannya bergerak semakin ke atas, kurasakan jari-jarinya menyibakkan
tepian celana dalamku dan mulai menyentuh bibir memekku. Jarinya lalu
memainkan klitorisku dan sesekali memasukkan jarinya ke lubang memekku
yang sudah basah. Tanpa melepaskan ciuman, Pram terus memainkan
jari-jarinya di memekku sampai satu saat aku merasakan kalau orgasmeku
tak terbendung lagi. Sambil menahan suaraku, aku melumat bibir Pram
sekeras mungkin dan mendekapkan kedua pahaku seolah tangannya jangan
sampai terlepas dari memekku. Dan ketika orgasmeku mulai pudar nafasku
sungguh tak beraturan. Ketika aku melirik ke arah suamiku, dia hanya
tersenyum.


Beberapa saat kemudian masih dari arah belakang, aku membuka ikat
pinggang Pram dan menelesupkan tanganku ke balik celananya. Kurasakan
kontol Pram yang memang lebih besar dari punya suamiku menegang dengan
keras sekali. Lalu dengan sedikit berjongkok dari arah belakang aku lalu
mendekatkan bibirku ke arah kontol Pram. Aku lantas mulai mengulum
kontol Pram. Sementara itu suamiku hanya bisa menyaksikan dari sudut
matanya, karena ia harus mencurahkan konsentrasinya ke jalan. Setelah
beberapa lama mengulum kontolnya dan menggerakannya keluar masuk
mulutku, Pram berbisik kalau dia udah mau nyampe alias ejakulasi.


Aku lalu mempercepat gerakan kontolnya keluar masuk bibirku, lalu tak
lama Pram mulai melenguh dan memuncratkan sperma-nya yang hangat di
mulutku. Saking banyaknya, sebagian dari sperma Pram menetes membasahi
pinggiran bibirku. Aku kemudian menelan sperma Pram. Suamiku tersenyum
kepada kami berdua dan hanya bisa bilang wow. Aku lalu mencium bibir
suamiku (dengan sisa-sisa sperma Pram yang masih menempel di bibirku)
sambil berbisik aku bilang terima kasih.


Tak lama kami tiba di hotel tujuan kami. Rupanya suamiku memesan dua
kamar yang dilengkapi connecting door, bersebelahan untuk memudahkan
akses dari satu kamar ke yang lainnya. Sementara suamiku membereskan
administrasi hotel aku dengan menggendong anakku yang masih tertidur
naik ke lantai 3 bareng dengan Pram. Lalu aku masuk ke kamarku dan Pram
ke kamar sebelahnya. Setelah menidurkan anakku di ranjang dan
membereskan barang bawaan kami, aku lalu pergi ke kamar mandi dan mulai
mengisi bathtub. Kemudian sambil berendam aku memainkan memekku.
Meskipun di mobil aku sempat orgasme, rasanya memekku masih ingin
merasakan dimasuki kontol.


Tak lama suamiku mengetok pintu kamar dan dengan hanya melilitkan
handuk, aku membuka pintu. Rupanya suamiku sudah tidak tahan menyaksikan
adegan yang tadi aku lakukan di mobil dengan Pram. Maka dengan bernafsu
ia langsung mencium bibirku dan membuka bajunya. Lalu kami pergi ke
bathtub. Suamiku berbaring di bathtub dan aku langsung menaiki badannya.
Baik aku dan suamiku sudah sama-sama terangsang, sehingga tanpa
pemanasan aku langsung memasukkan kontol suamiku ke memekku. Namun hanya
beberapa goyangan pantatku suamiku langsung memuntahkan spermanya di
dalam memekku. Aku sendiri merasakan orgasmeku makin jauh. Namun aku
bisa memahami kondisi suamiku. Suamiku kemudian terkulai lemas di
bathtub dan setelah membersihkan memekku aku bilang kalau aku mau ke
kamar sebelah. Suamiku hanya menggangguk setuju.


Setelah mengeringkan badanku dengan handuk, aku kemudian memakai celana
dalam tipis berenda berbentuk kupu-kupu yang memperlihatkan memekku
secara berbayang, setelah itu aku mengenakan baju tidur satinku yang
juga tipis dan memperlihatkan lekuk tubuhku tanpa bra. Kemudian melalui
connecting door aku masuk ke kamar Pram. Kulihat Pram dengan hanya
menggenakan celana pendek tanpa baju sedang berbaring di ranjang
menonton televisi. Aku kemudian berdiri di depan televisi, menghalangi
pandangan Pram ke televisi.


Pram tersenyum dengan mata yang tak berkedip menatap seluruh liku
tubuhku. Dengan masih dalam posisi berdiri, aku pejamkan mataku dan
mulai mengusap payudaraku dari luar pakaianku. Lalu tanganku bergerak
keseluruh tubuhku, menelusuri halusnya kain satin yang aku kenakan.
Perlahan tanganku mulai menyentuh memekku yang masih terbungkus pakaian.
Lalu kemudian kurasakan tangan Pram memeluk tubuhku. Ketika kubuka
mataku, kulihat Pram sudah duduk dipinggir ranjang dan mulai meremas
kedua bongkahan pantatku. Lalu kemudian Pram menyenderkan kepalanya ke
arah perutku. Perlahan tangannya bergerak ke atas dan membuka dasterku.
Akhirnya dasterku terlepas meluncur ke bawah dan aku kini hanya
mengenakan celana dalam kupu-kupuku.


Kedua tangan Pram kini meremas kedua payudaraku sementara mulutnya
mencium perut dan pusarku. Sungguh sangat membuatku makin terangsang.
Lalu Pram mulai mengulum puting payudaraku dan mengisapnya bergantian.
Setelah beberapa lama dan memekku sudah terasa sangat basah, Pram lalu
menurunkan ciumannya dari payudaraku, perlahan bergerak ke bawah, kearah
perutku lalu ke arah selangkanganku dan menjilat bagian pinggir celana
dalamku. Masih dalam posisi berdiri aku merasasemakin tidak tahan dan
mulai meremas rambut Pram dengan gemas. Pram lalu menarik tubuhku,
menelentangkanku di atas ranjang. Lalu kemudian perlahan dia membuka
celana dalamku dan mulai menjilat klitoris dan memekku.


Kali ini aku tidak menahan suaraku lagi seperti waktu di mobil, dan
tanparagu-ragu mulai mengeluarkan erangan seiring dengan kenikmatan yang
makin kurasakan. Dan ketika kurasakan orgasmeku hampir mendekat aku
tarik Pram sambil minta untuk memasukkan kontolnya sekarang juga. Lalu
Pram membuka celananya dan lalu naik ke atas ranjang. Kini kontolnya
yang besar sudah tegak mengacung, aku sungguh tak tahan untuk tidak
mengulumnya walau sebentar. Setelah itu Pram mulai mengarahkan kontolnya
ke memekku dan menggesekkan bibir luar memekku, dan dengan satu gerakan
keras Pram langsung membenamkan seluruh kontolnya ke dalam memekku.


Karena memekku sudah sangat basah dan baru saja dimasuki kontol suamiku
maka seketika kontol Pram langsung masuk. Sungguh suatu kenikmatan yang
tak terhingga. Lalu dengan keras dan cepat Pram memompa menggerakkan
kontolnya keluar masuk memekku. Dalam kenikmatan yang makin memuncak aku
terus berkata, ayo Pram gerakin yang cepet, aku udah mau nyampe…
Akhirnya orgasmeku tiba dan kulingkarkan kakiku ke pinggang Pram dan
menguncinya dengan erat. Pram mengimbanginya dengan membenamkan
kontolnya sedalam mungkin ke memekku. Lalu aku terkulai lemas dan mulai
menata nafasku.


Pram ternyata belum sampai. Pram lalu mencabut kontolnya dari memekku
dan memintaku berbaring telungkup. Aku lalu telungkup sambill memeluk
bantal di kepalaku. Lalu Pram mencium rambutku, kemudian turun ke arah
punggungku. Lidahnya bergerak menjilati punggungku yang basah oleh
keringat. Lalu ketika tiba di kedua bongkahan pantatku, Pram dengan
lembut menggigit dan mengisap buah pantatku dan meninggalkan bekas merah
setelahnya. Lalu kemudian lidahnya turun ke sela pantatku, dan mulai
menjilat anusku. Sesekali memasukkan ujung lidahnya ke dalam lubang
anusku. Lalu kemudian menjilat garis memekku dari arah anus sampai
klitorisku. Demikian berulang naik turun sampai kemudian gairahku
menggebu lagu. Pram lalu memintaku menungging dan perlahan memasukkan
kontolnya dari belakang.


Terus terang ini adalah gaya favoritku karena gesekan kontol bisa lebih
terasa sampai menyentuh mulut rahimku. Biasanya suamiku tidak bisa tahan
lama dengan gaya ini. Namun Pram sungguh lain, sebab sudah lebih
setengah jam dia masih kuat menahan ejakulasinya. Sampai akhirnya dia
bilang kalau dia udah mau sampai. Aku bilang ayo Pram gerakin yang
cepet, dan minta supaya ejakulasi di dalam memekku. Aku sendiri tidak
khawatir hamil karena aku ikut KB. Lalu Pram kemudian menggerakkan
kontolnya makin cepat dan kemudian kurasakan semprotan spermanya yang
hangat di memekku. Aku sendiri kemudian mencapai orgasmeku yang kedua
pada saat yang hampir berbarengan. Setelah itu dengan mendekapku dari
belakang dan dalam keadaan telanjang kami berdua tertidur.


Pagi hari antara sadar dan tidak kurasakan sesuatu yang geli di memekku,
ketika kulihat ternyata Pram sedang menjilati memekku. Sekilas kulihat
jam di meja sudah menunjukkan jam setengah lima pagi. Sambil tersenyum
aku kembali memejamkan mataku dan mulai menikmati jilatan lidah Pram di
memekku. Tanganku meremas kedua payudaraku mengimbangi kenikmatan di
memekku. Lantas Pram bergerak ke atasku, melumat bibirku dan mulai
memasukkan kontolnya kembali. Kali ini kami menikmati persetubuhan
dengan pelan dan dengan bibir yang terus saling berciuman, suasana
terasa lebih romantis. Justru karena suasana itu baik Pram maupun aku
tak bisa menahan orgasme terlalu lama, sehingga kemudian Pram kembali
menumpahkan spermanya di dalam memekku.


Setelah itu aku tak mau anakku terbangun dan mendapati ibunya tidur di
kamar lain. Jadi aku cepat-cepat memakai dasterku tanpa mengenakan
celana dalam aku kembali ke kamarku dan suamiku. Bunyi pintu rupanya
membangunkan suamiku, ketika dia melihatku datang dia memberi isyarat
untuk mendekat kepadanya. Lalu tanpa berkata apa-apa dia langsung
menyibakan dasterku dan memintaku untuk duduk di atas wajahnya yang
terlentang di kasur. Lalu kemudian dia mulai menjilati memekku yang
masih basah oleh sperma Pram. Dengan bernafsu dia menjilati cairan
memekku yang telah bercampur dengan sperma Pram yang menetes keluar dari
memekku.


Setelah puas suamiku mengajakku ke kamar mandi dan memintaku menungging
di wastafel. Lalu dia memasukkan kontolnya ke dalam memekku dan tak lama
ikut mengisi memekku dengan spermanya tercampur dengan sperma Pram.
Setelah suamiku kembali ke kasur, aku kemudian membersihkan memekku lalu
menyusul suamiku di ranjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar